Merasa ada tapi diabaikan, merasa nyata tapi tidak, merasa dianggap namun terlupakan. Itu yang sekarang aku pikirkan, memandang orang dipersimpangan lalu lalang. Ku lihat dia membaur berbagi canda tawa tapi hampa tanpa ada respon dari orang-orang disekitarnya. menggetirkan sekali, jika aku menjadi dia sanggupkah aku setegar dia (mungkin) ? meskipun aku sering pesimis tidak dianggap oleh orang-orang disekitarku. itu serah mereka. Sejenak aku berpikir pada mereka yang terus memojokkannya, seandainya itu mereka, bagaimana rasanya ? bagaimana jika posisi itu berbalik, bagaiman kalau, bagaimana kalau bagaimana.. bagaimana. Kita sesama manusia seharusnya tidakkah saling menghargai, berbagi, dan membantu ? tapi, kenyataan tak seperti itu >> hidup seperti ini memang kurasa berat. mengapa dunia begitu sinisnya hanya cukup menerima untuk menumpang hidup, bukankah itu cukup tanpa mengusik satu sama lain.
Disisi lainnya begitu kontras, mereka sedang bergerumbul membagi canda tawa dan pengalaman, saling mebantu tanpa ada yang saling memojokkan. Untuk saat ini aku memang sedang berkumpul dengan tipe ini, namun entah beberapa hari, bulan, tahun yang akan datang. Aku sangat takut jika harus seperti dia. Begitu sangat takutnya kehilangan orang-orang yang ada disekitarku yang selalu ku sayangi. Tapi apalah arti semua yang aku berikan, kelak suatu saat manusia akan berubah dengan cepat, mungkin meninggalkanku, menusukku dari belakang, menjatuhkanku, berbuat jahat padaku. Hmm.. entahlah, aku juga baru 16 tahun menjajaki dunia yang cukup menakjubkan ini. Semua hanya waktu yang akan memberi tahu..

Tidak ada komentar:
Posting Komentar